Senin, 25 Januari 2016

contoh analisis SWOT Usaha Warung Makan BPK Upar di Limbong

CONTOH ANALISIS SWOT
USAHA Warung Makan  BPK UPAR

jl. Limbong-Sianjur Mulamula

Visi : Menjadi Usaha Warung Makan yang terenak di daerah tersebut, terutama Makanan Khas yang di sajikan yaitu BPK ( Babi Panggang Karo )

Misi : Menyediakan Jenis Makanan dan Minuman yang beraneka rasa

Menu Makanan:
-          Babi Panggang Karo ( BPK)
-          Tango – tango (daging Babi yang dipotong dengan ukuran sedikit besar yang di arsik )
-          Saksang ( Daging Babi yang di Masak )
-          Saksang daging Anjing
-          Ikan Mujair yang di goreng , di arsik, di bakar
-          Ikan Mas yang di Arsik
-          Kidu-kidu ( bagian usus daging babi yang di bubuhi sayur di dalamnya )

Menu Minuman :
-          Air putih
-          Nutri Sari dengan berbagai rasa
-          Juice
-          Teh manis ( Panas dan Dingin )
-          Teh Kopi

Kekuatan :
v  Harganya bersahabat alias terjangkau
v  Letaknya strategis yang berada di samping jalan raya
v  Dilengkapi dengan full music dan televisi
v  Menu makanan yang bervariatif
v  Buka mulai jam 10 : 00 pagi
v  Tutup hingga jam 07 : 00 malam
v  Tidak perlu karyawan lain karena warteg ini usaha keluarga 

Kebijakan yang dilakukan setelah dianalisis :
1.      Dengan Harga makanan yang tetap terjangkau akan membuat Usaha Warung Makan ini dapat terus bertahan dan tetap eksis.
2.      karena letak nya yang strategis yaitu berada di pnggir jalan raya, maka sebaik nya di buat pamflet di persimpangan jalan menuju Warung Makan tersebut, supaya orang yang ingin Makan disana dapat mengetahui alamat detail warung makan dengan jelas.




Kekurangan :
v  Tempat nya relatif kecil, sehingga pada jam makan siang sering penuh dan menimbulkan rasa sesak.
v  Bangku dan meja sangat kurang mengingat terbatasnya tempat.
v  Tempat nya kurang sejuk atau masih panas.
v  Tidak ada kipas angin.
v  Dekorasinya kurang menarik.
v  Toilet nya hanya satu sehingga harus bergantian memakai nya.


kebijakan yang dilakukan setelah di analisis :

1. Dapat memperluas tempat, supaya pada jam tertentu orang tidak berdesakan untuk makan.
2. Membuat Kipas Angin di dalam Ruang Makan, supaya orang tidak kepanasan di dalam ruangan tersebut pada saat terik matahari.
3. Membuat tampilan dekorasi yang menarik, supaya orang betah di dalam ruangan tersebut.

Peluang :
v  Apabila harganya masih tetap terjangkau dan rasa makanan nya masih tetap enak, memungkinkan usaha ini terus berjalan,
v  Masih tersedia nya tempat kosong di sebelahnya memungkinkan untuk melebarkan tempat yang lebih luas,
v  Karena letaknya yang stategis memungkinkan pelanggan akan terus berdatangan.
                                     

kebijakan yang dilakukan setelah di analisis: 

1.      Tetap menetapkan harga yang terjangkau, namun rasa makanan nya tetap enak dan lezat.
2.      Dapat memperluas tempat, karena di samping tempa jualan nya masih terdapat lahan kosong.
3.      Membuatpamfet di persimpangan jalan, supaya orang yang mau datang dapat mengetahui tempat tersebut dengan jelas


Ancaman :
v  Adanya persaingan, karena munculnya warteg yang lain yang berada di dekat warteg tersebut,
v  Jika tempat nya masih tetap kurang sejuk atau panas, dapat menimbulkan pelanggan akan  berkurang

Kebijakan yang dilakukan setelah di analisis :
1.      Mampu mempetahan kan pelanggan dengan tetap menjamin rasa dari makanan yang di sajikan, agar pelangan tidak beralih ke pesaing.
2.      Membuat tempat se sejuk mungkin, yaitu dengan menambah kan kipas angin. Hal ini dilakukan supaya pelanggan merasa nyaman di tempat tersebut



SEMOGA BERMANFAAT Yacchhhhh........... JJJ

Minggu, 17 Januari 2016

ROINDAH SITANGGANG : MAKALAH ANALISIS SWOT PT. COCA COLA COMPANY

MAKALAH TENTANG ANALISIS SWOT PT. Coca Cola Company
Hasil gambar untuk LOGO NOMMENSEN

Disusun oleh :
Nama               : Roindah  S Sitanggang
NPM                : 13210008
PRODI             : Administrasi Bisnis
Mata kuliah     : Kebijakan Bisnis
Dosen Pengasuh        : Drs. Eben Ezer Pakpahan, MM


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
T.A 2015/2016

Analisis SWOT PT. Coca Cola Company

BAB I
PENDAHULUAN

A      Profil Industri Minuman Ringan Coca-Cola Company
Sekarang ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya industri-industri baru yang mengelola berbagai macam produk. Dengan demikian, kebutuhan akan faktor-faktor produksi menjadi bertambah banyak.
Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari
warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Dengan konsumsi minuman ringan yang sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah barang mewah melainkan barang biasa.
Saat ini, Indonesia mencatat tingkat konsumsi produk-produk Coca-Cola terendah (hanya 13 porsi saji seukuran 236 ml per orang per tahun), dibandingkan dengan Malaysia (33), Filipina (122) dan Singapura (141). Karena minuman ringan merupakan barang yang permintaannya elastis terhadap harga, berbagai upaya dilakukan agar harga produk-produk minuman ringan tetap terjangkau. Elastisitas harga minuman ringan terhadap permintaan adalah -1.19 yang berarti bahwa saat terjadi kenaikan harga, volume penjualan akan berkurang dengan prosentase yang lebih besar daripada prosentase kenaikan harga tersebut.
Ditinjau dari segi penciptaan kesempatan kerja, industri minuman ringan memiliki efek multiplier yang besar pada tenaga kerja. Dengan rasio sebesar 4,025, industri minuman ringan menduduki pringkat ke – 14 dari 66 sektor industri lainya di seluruh Indonesia. Ini berarti bahwa untuk setiap peluang pekerjaan yang tercipta, atau hilang, di industri minuman ringan, empat kesempatan kerja akan tercipta, atau hilang, di tingkat nasional.
Delapan puluh persen penjualan minuman ringan dilakukan oleh pengecer dan pedagang grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha kecil. Bagi para pengusaha kecil tersebut, produk  minuman  ringan  merupakan  barang  dagangan  terpenting mereka dengan kontribusi sebesar 35% dari total penjualan dan nilai keuntungan sebesar 34%. Industri-industri penunjang lainnya yang terkena dampak kegiatan industri minuman ringan meliputi gelas, tutup botol, transportasi dan media.
B       Sejarah Perusahaan Coca-Cola Company
Minuman ringan (Soft Drink) Coca-Cola diciptakan oleh Dr. John S. Pemberton, seorang ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada bulan Mei 1886. Ia mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup yang beraroma segar dan berwarna karamel, kemudian diaduk bersama air murni. Minuman ini kemudian dikenal dengan nama Coca-Cola. Pada awalnya penjualan minuman ini dilakukan dengan menempatkan minuman ringan (Soft Drink) tersebut di dalam guci besar yang diletakkan ditempat-tempat strategis.Namun adanya peningkatan jumlah pembelian menyebabkan penggunaan guci tersebut digantikan dengan kemasan botol yang lebih praktis.
The Coca-Cola Company didirikan tahun 1892 oleh Asa G. Chandler di Atlanta, yang juga mempatenkan merek dagang Coca-Cola. Perusahaan ini merupakan induk dari semua perusahaan pembotolan yang memiliki merek dagang Coca-Cola diseluruh Negara didunia dengan menyediakan bahan baku konsentratnya. Mulai tahun 1893, The Coca-Cola Company membangun pabrik sirupnya diluar Atlanta.
Presiden The Coca-Cola Company (1919-1955), Robert W. Woudruff, merupakan orang yang pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman Coca-Cola tersebut dapat dinikmati tidak hanya oleh orang Amerika saja, tetapi juga untuk dikonsumsi oleh seluruh bangsa di dunia. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, maka pada tahun 1929 didirikan The Coca-Cola Export Cooperation, yaitu perusahaan yang menangani proses penjualan minuman keseluruh  pelosok negeri di dunia dengan cirri mutu, rasa, dan kesegaran yang sama.
Di Indonesia, Coca-Cola mulai dikenal pada tahun 1927 melalui De Nederland Indische Mineral Water Fabrieck yang membotolkan nya untuk pertama kali di Batavia. Selanjutnya perusahaan tersebut diambil alih oleh pedagang Indonesia dan berubah nama menjadi The Indonesian Bottles Ltd. N. V. (IBL) yang berstatus perusahaan nasional.
Pada tahun 1971, dengan pertambahan usahadan modal, IBL berubah menjadi nama baru PT Djaya Bevarages Bottling Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia. Adanya penambahan modal tersebut meningkatkan kapasitas pabrik yang diikuti pula dengan penambahan macam produk yang dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan.
Pada tahun 1993 seluruh saham PT. DBBC diambil alih oleh Coca-Cola Amatil Ltd, suatu grup perusahaan pembotolan Coca-Cola dikawasan Asia Pasifik dan EropaTimur yang bermarkas di Sydney, Australia. Adanya perpindahan saham tersebut mengakibatkan nama PT. DBBC berubah menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (PT. CCAI). Tahun 2000, seluruh pabrik pembotolan minuman merek dagang Coca-Cola yang ada di Indonesia resmi bergabung menjadi satu dibawah PT. CCAI.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Distribution (PT. CCAID).PT. CCAIB bertugas untuk memproduksi minuman ringan (Soft Drink), sedangkan PT. CCAID yang bertugas untuk memasarkan dan mempromosikan minuman ringan (Soft Drink) yang dihasilkan PT. CCAIB. Untuk meningkatkan volume penjualan keseluruh wilayah Indonesia, maka PT. CCAI mengoperasikan pabrik pembotolan di 10 kota besar Indonesia, yaitu Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Pandaan, Bali, Makassar, dan BanjarBaru.
Pada tahun 2002, PT. CCAIB berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (PT. CCBI) dan PT. CCAID menjadi PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (PT. CCDI). Seluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di Indonesia berada dibawah manajemen PT. Coca-Cola Indonesia (PT. CCI). PT. Coca-Cola Indonesia ini merupakan perwakilan dari The Coca-Cola Company yang menyuplai bahan baku konsentrat keseluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di Indonesia dan menetapkan seluruh standar bahan baku yang digunakan oleh pabrik.









BAB II
PEMBAHASAN



A      .VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
1.      Visi Perusahan
Menjadi Perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara
2.      Misi Perusahaan
Memberikan kesegaran kepada pelanggan dan konsumen kita dengan rasa bangga dan semangat sepanjang hari, setiap hari
3.      TUJUAN PERUSAHAAN
 Sumber daya manusia
Mengembangkan sumber daya manusia, menghargai prestasi serta mengikuti apa yang kita lakukan
Pelanggan
Menang untuk pelanggan dan untuk diri sendiri
Inovasi
Selalu mencari cara yang lebih baik
Keunggulan
Senantiasa melakukan pekerjaan yang terbaik
Warga NegaraYang Baik
Melakukan hal yang benar dari perusahaan masyarakat dan sesama kita diharuskan untuk memelihara nilai-nilai perusahaan dengan selalu mempertahankan standar dalam berperilaku
Sasaran Perusahaan
Awalnya pasar dipisahkan dalam beberapa segmen produsen memlih 1 atau lebih segmen yang akan dijadikan sebagai pasar sasaran. Produsen kemudian memproduksi barang dan mengembangkan semua bauran pemasaran yang dirancang khusus untuk masin-masing segmen-yang dibidik coca-cola memproduksi fanta kuning bagi konsumen Indonesia yang menyukai jeruk dengan pengkhususan sasaran atau target pasar produsen dapat mengembangkan produk yang tepat mampu menyesuaikan harga saluran distribusi dan promosi bagi masing-masing pasar dengan lebih efisien.







PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) merupakan suatu badan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang usaha produksi minuman ringan. Perusahaan Coca-cola di Jawa Tengah dirintis oleh dua orang pengusaha yaitu Bapak Portogtius Hutabarat (alm) dan Bapak Mugijanto. Seiring dengan perkembangan perusahaan maka pada bulan April 1992 PT. PAN Java Bottling Co bergabung dengan Coca-cola Amatil Limited Australia. Kemudian mulai tanggal 1 Juli 2002 kembali merubah namanya hingga sekarang yaitu PT. Coca-cola Bottling Indonesia (CCBI) Central Java Operations.
PT. Coca-cola memiliki sebelas pabrik pembotolan yang ada di Indonesia yang terdapat di Semarang, Bandar Lampung, Padang, Ujung Pandang, Medan, Surabaya, Bandung, Bali, Jakarta, Banjarmasin dan Manado. Salah satu pabrik pembotolannya adalah PT. Coca-coala Bottling Indonesia (CCBI) di Semarang. CCBI hanya memproduksi minuman dalam kemasan botol. Coca-cola merupakan minuman yang terbuat dari bahan baku pilihan berupa air, gula, concentrate dan karbondioksida. Selain coca-cola juga terdapat produk minuman lainnya seperti Diet Coke, Sprite, Fanta, Frestea, Sunfill, Ades, Aquarius, Kres, A & W, Sar saparila dan Schwepees. Proses produksi coca-cola tentu saja menghasilkan limbah industri, limbag yang berbentuk gas berupa asap, cair berupa air yang dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan limbah padat berupa botol. Limbah tersebut telah mengalami proses pengolahan dengan yang aman dan tidak membahayakan makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Hal tersebut merupakan bagian tanggung jawab dari PT. CCBI terhadap lingkungan dan wujud kepedulian sosial perusahaan kepada masyarakat. Saat ini CCBI Semarang telah memperkerjakan 1200 tenaga kerja yang telah memiliki KKB dengan Sp RTMM dan koperasi kendali harta segabai penunjang hubungan industrial Pancasila yang harmonis. Pengembangan tenaga muda Indonesia merupakan prioritas utama. Oleh sebab itu dalam perekrutan tenaga kerja, CCBI melakukan beberapa seleksi masuk diantaranya seleksi tes tertulis, psikotes dan wawancara tiga bulan. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan berkompeten. CCBI juga mengadakan berbagai macam training motivasi bagi para karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan semangat kerja, bentuk training tersebut berupa pengadaan kegiatan refresing, outbond, pelatihan skill untuk karyawan baru. Dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kembali motivasi serta kinerja karyawan yang mangalami penurunan sehingga kualitas, kuantitas serta kontinuitas produk tetap terjaga. CCBI juga memberikan berbagai penghargaan bagi karyawan yang telah bekerja dengan baik serta memberikan kompensasi yang memadai berdasarkan tingkat jabatan yang telah dicapai di perusahaan. Tidak terlepas dari itu semua CCBI juga mempunyai serikat kerja yang dibentuk untuk menampung suatu gagasan, pendapat atau saran yang dapat memajukan perusahaan. Serikat keja memiliki peranan cukup besar di perusahaan karena perusahaan dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh para pekerja dan sebaliknya. Salah satu fungsi serikat kerja yaitu berusaha mengkomodil dari kebutuhan pekerja dimana usulan tersebut akan diangkat dalam Meeting Be Partied Award yang diadakan setiap tiga bulan sekali dan pada Three Partied Award setiap enam bulan sekali.

a.      Proses Produksi & Distribusi PT. Coca-cola Amatil Indonesia Tbk.

Semua produk yang dijual dan di distribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia yang dimulai dengan pemilihan raw materials dan dilanjutkan dengan pemprosesan yang melalui berbagai tahap. (Ingredients Preparations, Mixing, Washing, Filling & Capping, Coding, Inspection, Packaging, dan Loading). Dan saat ini PT. Coca-cola Amatil Indonesia Tbk. Memiliki10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia.


Produk-produk yang diproduksioleh PT. Coca-cola Amatil Indonesia Tbk. Diantaranya ;
1.      Coca-cola (diet coke,coca-cola zero)
2.      Sprite (sprite,sprite zero)
3.      Fanta (strawberry,vitamin C, fruit punch, orange, blueberry)
4.      Frestea (jasmine, green tea, apel-markisa-lemon)
5.      Minute maid pulpy (orange, o’manggo, tropical)
6.      Schweppes carbonat water
7.      Ades mineral water
8.      Powerade isotonic
9.      A&W rootbeer drink


b.        Proses Produksi (manufacturing)

Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen diproduksi dan berawal dari bahan baku dengan pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan yaitu:
1.      Tahap pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi "Coca-Cola" bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.
2.       Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi(workers) pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.
3.      Pemeriksaan dan pengujian dilanjutkan. Perangkat dengan teknologi canggih membantu para teknisi memeriksa berbagai segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar karbon dioksida (Co2), rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.
4.      Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah alas an mengapa "Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling sempurna.
5.      Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah botol-botol tersebut siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.
6.      Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.
7.      Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau dimasukkan kedalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-produk "Coca-Cola” menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia.





4.      ANALISIS SWOT Perusahaan Coca-Cola

Strength yang dimiliki oleh Coca-Cola Company meliputi Brand Image dan Brand Loyality yang sudah melekat kuat di masyarakat dan terbukti hingga saat ini masih
menjadi pemimpin di pasar atau market leader. Formula rahasia produknya juga tidak mudah ditiru oleh para pesaing yang menjadikan produk ini tetap memiliki uniquenes tersendiri. Selain itu sistem distribusinya yang telah merambah hampir keseluruh dunia tidak akan mudah untuk dikejar oleh competitor.



 Produk-produk baru yang terus menerus diluncurkan serta promosi yang gencar semakin memperkokoh posisi The Coca Cola Company pada pasar minuman ringan,  antara lain:
Ø  Menguasai pangsa pasar dunia
Ø  Beroperasi hingga lebih dari 200 negara
Ø  Memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman
Ø  Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat
Ø  Perusahaan minuman terbesar sedunia
Ø  Sebagai inovator dalam industri soft drink
Ø  Melakukan bottling investment dengan beberapa investee
Ø  Mempunyai struktur organisasi yang sangat baik
Ø  Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat sedunia
Ø  Memiliki divisi di beberapa Negara
Ø  Nomor 1 dalam penjualan minuman jus dan Nomor 1 dalam penjualan minuman teh dan kopi
Ø  Coca Cola memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif.
Ø  Perbedaan geografi perusahaan memberikan keseimbangan
Ø  Memiliki social responsibilities yang sangat baik
Ø  Net operating revenue tumbuh 4% menjadi $24.1 billion, dan operating income tumbuh 4% menjadi $6.3 billion

Weakness Isu kesehatan mungkin salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh produk Coca-Cola. Masalah kandungan kalori berlebih yang diantisipasi dengan cara meluncurkan produk sugar free ternyata juga masih mendapat hambatan dari adanya isu kesehatan mengenai pemanis buatan yang digunakan sebagai pengganti. Selain itu
produk ini juga belum mulai beralih ke produk ramah lingkungan, sementara mulai banyak minuman ringan yang memakai isu keseahatan dan lingkungan dalam kampanye produk mereka. 



Opportunity Pertumbuhan sebesar 7,5% yang terjadi pada pasar minuman ringan non soda dan 8,5% pada air mineral kemasan merupakan peluang yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Coca-Cola. Hal ini sudah dilakukan dengan produknya yaitu Air mineral Ades dan produk minuman Isotonik. Selain itu menurut data masih banyak pasar di wilayah Asia Tengah dan Afrika yang tingkat konsumsi minuman ringan bersodanya masih rendah. Ini merupakan Blue Ocean bagi pemasaran Coca Cola dimasa depan.
Peluang Perusahaan :
Ø  Meningkatnya gaya hidup beberapa konsumen akan softdrink
Ø  Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya       jaringan
Ø  Kerjasama dengan berbagai pihak contoh:  mc.donal
Ø  Pengembangan produk baru jenis makanan
Ø  Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat
Threat, Kompetitor baik tingkat domestic maupun level International seperti Pepsi dan Cadbury merupakan ancaman yang patut diwaspadai. Selain itu perubahan paradigma konsumen yang lebih health conscious serta meningkatnya harga gula, packaging dan material lainnya merupakan ancaman yang perlu ditanggulangi sedini mungkin.
Ancaman Perusahaan
1.                  Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi
2.                  Di beberapa negara seperti India melarang penjualan coca-cola
3.                  Invasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola
4.                  Tingginya harga bahan mentah

5.      KELEMAHAN PERUSAHAAN
Ø  Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar.
Ø  Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain.
Ø  Bagan struktur organisasi yang tidak mencakup semua jabatan yang ada

Ancaman Perusahaan
1.                  Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi
2.                  Di beberapa negara seperti India melarang penjualan coca-cola
3.                  Invasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola
4.                  Tingginya harga bahan mentah
5.                  Kesulitan mengatur seluruh anak perusahaan sedunia






BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia .Coca-Cola memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Distribution (PT. CCAID). PT. CCAIB bertugas untuk memproduksi minuman ringan (Soft Drink), sedangkan PT. CCAID yang bertugas untuk memasarkan dan mempromosikan minuman ringan (Soft Drink) yang dihasilkan PT. CCAIB. Perusahaan CCBI memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola kelebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. PT. Coca-cola Amatil Indonesia Tbk. Memiliki 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. yaitu Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Pandaan, Bali, Makassar, dan BanjarBaru. Saatini, jumlah karyawan PT. CCAI sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk Coca-Cola didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.