MAKALAH TENTANG ANALISIS SWOT PT. Coca Cola Company
Disusun oleh :
Nama : Roindah S
Sitanggang
NPM : 13210008
PRODI : Administrasi Bisnis
Mata kuliah : Kebijakan Bisnis
Dosen Pengasuh : Drs. Eben Ezer Pakpahan, MM
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
T.A 2015/2016
Analisis SWOT PT. Coca Cola Company
BAB I
PENDAHULUAN
A Profil Industri Minuman Ringan
Coca-Cola Company
Sekarang ini perkembangan dunia industri semakin maju,
hal itu terbukti dengan banyaknya industri-industri baru yang mengelola
berbagai macam produk. Dengan demikian, kebutuhan akan faktor-faktor produksi
menjadi bertambah banyak.
Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di
berbagai tempat, mulai dari
warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan
masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Dengan
konsumsi minuman ringan yang sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah
barang mewah melainkan barang biasa.
Saat ini, Indonesia mencatat tingkat konsumsi
produk-produk Coca-Cola terendah (hanya 13 porsi saji seukuran 236 ml per orang
per tahun), dibandingkan dengan Malaysia (33), Filipina (122) dan Singapura
(141). Karena minuman ringan merupakan barang yang permintaannya elastis
terhadap harga, berbagai upaya dilakukan agar harga produk-produk minuman
ringan tetap terjangkau. Elastisitas harga minuman ringan terhadap permintaan
adalah -1.19 yang berarti bahwa saat terjadi kenaikan harga, volume penjualan
akan berkurang dengan prosentase yang lebih besar daripada prosentase kenaikan
harga tersebut.
Ditinjau dari segi penciptaan kesempatan kerja,
industri minuman ringan memiliki efek multiplier yang besar pada tenaga kerja.
Dengan rasio sebesar 4,025, industri minuman ringan menduduki pringkat ke – 14
dari 66 sektor industri lainya di seluruh Indonesia. Ini berarti bahwa untuk
setiap peluang pekerjaan yang tercipta, atau hilang, di industri minuman
ringan, empat kesempatan kerja akan tercipta, atau hilang, di tingkat nasional.
Delapan puluh persen penjualan minuman ringan
dilakukan oleh pengecer dan pedagang grosir dimana 90% diantaranya termasuk
dalam kategori pengusaha kecil. Bagi para pengusaha kecil tersebut,
produk minuman ringan merupakan barang
dagangan terpenting mereka dengan kontribusi sebesar 35% dari total
penjualan dan nilai keuntungan sebesar 34%. Industri-industri penunjang lainnya
yang terkena dampak kegiatan industri minuman ringan meliputi gelas, tutup
botol, transportasi dan media.
B Sejarah Perusahaan Coca-Cola Company
Minuman ringan
(Soft Drink) Coca-Cola diciptakan oleh Dr. John S. Pemberton, seorang ahli
farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada bulan Mei
1886. Ia mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup yang
beraroma segar dan berwarna karamel, kemudian diaduk bersama air murni. Minuman
ini kemudian dikenal dengan nama Coca-Cola. Pada awalnya penjualan minuman ini
dilakukan dengan menempatkan minuman ringan (Soft Drink) tersebut di dalam guci
besar yang diletakkan ditempat-tempat strategis.Namun adanya peningkatan jumlah
pembelian menyebabkan penggunaan guci tersebut digantikan dengan kemasan botol
yang lebih praktis.
The Coca-Cola Company didirikan tahun
1892 oleh Asa G. Chandler di Atlanta, yang juga mempatenkan merek dagang
Coca-Cola. Perusahaan ini merupakan induk dari semua perusahaan pembotolan yang
memiliki merek dagang Coca-Cola diseluruh Negara didunia dengan menyediakan
bahan baku konsentratnya. Mulai tahun 1893, The Coca-Cola Company membangun
pabrik sirupnya diluar Atlanta.
Presiden The Coca-Cola Company
(1919-1955), Robert W. Woudruff, merupakan orang yang pertama kali mencetuskan
gagasan agar minuman Coca-Cola tersebut dapat dinikmati tidak hanya oleh orang
Amerika saja, tetapi juga untuk dikonsumsi oleh seluruh bangsa di dunia. Untuk
merealisasikan gagasan tersebut, maka pada tahun 1929 didirikan The Coca-Cola
Export Cooperation, yaitu perusahaan yang menangani proses penjualan minuman
keseluruh pelosok negeri di dunia dengan cirri mutu, rasa, dan kesegaran
yang sama.
Di Indonesia, Coca-Cola mulai dikenal
pada tahun 1927 melalui De Nederland Indische Mineral Water Fabrieck yang
membotolkan nya untuk pertama kali di Batavia. Selanjutnya perusahaan tersebut
diambil alih oleh pedagang Indonesia dan berubah nama menjadi The Indonesian
Bottles Ltd. N. V. (IBL) yang berstatus perusahaan nasional.
Pada tahun 1971,
dengan pertambahan usahadan modal, IBL berubah menjadi nama baru PT Djaya
Bevarages Bottling Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik pembotolan modern
pertama di Indonesia. Adanya penambahan modal tersebut meningkatkan kapasitas
pabrik yang diikuti pula dengan penambahan macam produk yang dihasilkan dalam
berbagai ukuran kemasan.
Pada
tahun 1993 seluruh saham PT. DBBC diambil alih oleh Coca-Cola Amatil Ltd, suatu
grup perusahaan pembotolan Coca-Cola dikawasan Asia Pasifik dan EropaTimur yang
bermarkas di Sydney, Australia. Adanya perpindahan saham tersebut mengakibatkan
nama PT. DBBC berubah menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (PT. CCAI). Tahun
2000, seluruh pabrik pembotolan minuman merek dagang Coca-Cola yang ada di
Indonesia resmi bergabung menjadi satu dibawah PT. CCAI.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi
menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia Distribution (PT. CCAID).PT. CCAIB bertugas untuk
memproduksi minuman ringan (Soft Drink), sedangkan PT. CCAID yang bertugas
untuk memasarkan dan mempromosikan minuman ringan (Soft Drink) yang dihasilkan
PT. CCAIB. Untuk meningkatkan volume penjualan keseluruh wilayah Indonesia,
maka PT. CCAI mengoperasikan pabrik pembotolan di 10 kota besar Indonesia,
yaitu Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Pandaan, Bali,
Makassar, dan BanjarBaru.
Pada tahun 2002, PT. CCAIB berubah nama
menjadi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (PT. CCBI) dan PT. CCAID menjadi PT.
Coca-Cola Distribution Indonesia (PT. CCDI). Seluruh pabrik pembotolan
Coca-Cola di Indonesia berada dibawah manajemen PT. Coca-Cola Indonesia (PT.
CCI). PT. Coca-Cola Indonesia ini merupakan perwakilan dari The Coca-Cola
Company yang menyuplai bahan baku konsentrat keseluruh pabrik pembotolan
Coca-Cola di Indonesia dan menetapkan seluruh standar bahan baku yang digunakan
oleh pabrik.
BAB II
PEMBAHASAN
A
.VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
1. Visi Perusahan
Menjadi Perusahaan produsen minuman terbaik di Asia
Tenggara
2. Misi Perusahaan
Memberikan kesegaran kepada pelanggan dan konsumen
kita dengan rasa bangga dan semangat sepanjang hari, setiap hari
3. TUJUAN PERUSAHAAN
Sumber
daya manusia
Mengembangkan sumber daya manusia, menghargai prestasi
serta mengikuti apa yang kita lakukan
Pelanggan
Menang untuk pelanggan dan untuk diri sendiri
Inovasi
Selalu mencari cara yang lebih baik
Keunggulan
Senantiasa melakukan pekerjaan yang terbaik
Warga
NegaraYang Baik
Melakukan hal yang benar dari perusahaan masyarakat
dan sesama kita diharuskan untuk memelihara nilai-nilai perusahaan dengan
selalu mempertahankan standar dalam berperilaku
Sasaran
Perusahaan
Awalnya pasar dipisahkan dalam beberapa segmen
produsen memlih 1 atau lebih segmen yang akan dijadikan sebagai pasar sasaran.
Produsen kemudian memproduksi barang dan mengembangkan semua bauran pemasaran
yang dirancang khusus untuk masin-masing segmen-yang dibidik coca-cola
memproduksi fanta kuning bagi konsumen Indonesia yang menyukai jeruk dengan
pengkhususan sasaran atau target pasar produsen dapat mengembangkan produk yang
tepat mampu menyesuaikan harga saluran distribusi dan promosi bagi
masing-masing pasar dengan lebih efisien.
PT.
Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) merupakan suatu badan yang berbentuk
perseroan terbatas yang bergerak di bidang usaha produksi minuman ringan.
Perusahaan Coca-cola di Jawa Tengah dirintis oleh dua orang pengusaha yaitu
Bapak Portogtius Hutabarat (alm) dan Bapak Mugijanto. Seiring dengan
perkembangan perusahaan maka pada bulan April 1992 PT. PAN Java Bottling Co
bergabung dengan Coca-cola Amatil Limited Australia. Kemudian mulai tanggal 1
Juli 2002 kembali merubah namanya hingga sekarang yaitu PT. Coca-cola Bottling
Indonesia (CCBI) Central Java Operations.
PT. Coca-cola memiliki sebelas pabrik pembotolan yang ada di Indonesia yang
terdapat di Semarang, Bandar Lampung, Padang, Ujung Pandang, Medan, Surabaya,
Bandung, Bali, Jakarta, Banjarmasin dan Manado. Salah satu pabrik pembotolannya
adalah PT. Coca-coala Bottling Indonesia (CCBI) di Semarang. CCBI hanya
memproduksi minuman dalam kemasan botol. Coca-cola merupakan minuman yang
terbuat dari bahan baku pilihan berupa air, gula, concentrate dan
karbondioksida. Selain coca-cola juga terdapat produk minuman lainnya seperti
Diet Coke, Sprite, Fanta, Frestea, Sunfill, Ades, Aquarius, Kres, A & W,
Sar saparila dan Schwepees. Proses produksi coca-cola tentu saja menghasilkan
limbah industri, limbag yang berbentuk gas berupa asap, cair berupa air yang
dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan limbah padat berupa botol. Limbah
tersebut telah mengalami proses pengolahan dengan yang aman dan tidak
membahayakan makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Hal tersebut merupakan bagian
tanggung jawab dari PT. CCBI terhadap lingkungan dan wujud kepedulian sosial
perusahaan kepada masyarakat. Saat ini CCBI Semarang telah memperkerjakan 1200
tenaga kerja yang telah memiliki KKB dengan Sp RTMM dan koperasi kendali harta
segabai penunjang hubungan industrial Pancasila yang harmonis. Pengembangan
tenaga muda Indonesia merupakan prioritas utama. Oleh sebab itu dalam
perekrutan tenaga kerja, CCBI melakukan beberapa seleksi masuk diantaranya
seleksi tes tertulis, psikotes dan wawancara tiga bulan. Hal tersebut bertujuan
untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan berkompeten. CCBI juga
mengadakan berbagai macam training motivasi bagi para karyawan yang bertujuan
untuk meningkatkan semangat kerja, bentuk training tersebut berupa pengadaan
kegiatan refresing, outbond, pelatihan skill untuk karyawan baru. Dengan adanya
kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kembali motivasi serta kinerja
karyawan yang mangalami penurunan sehingga kualitas, kuantitas serta
kontinuitas produk tetap terjaga. CCBI juga memberikan berbagai penghargaan
bagi karyawan yang telah bekerja dengan baik serta memberikan kompensasi yang
memadai berdasarkan tingkat jabatan yang telah dicapai di perusahaan. Tidak
terlepas dari itu semua CCBI juga mempunyai serikat kerja yang dibentuk untuk
menampung suatu gagasan, pendapat atau saran yang dapat memajukan perusahaan.
Serikat keja memiliki peranan cukup besar di perusahaan karena perusahaan dapat
mengetahui apa yang diinginkan oleh para pekerja dan sebaliknya. Salah satu
fungsi serikat kerja yaitu berusaha mengkomodil dari kebutuhan pekerja dimana
usulan tersebut akan diangkat dalam Meeting Be Partied Award yang diadakan
setiap tiga bulan sekali dan pada Three Partied Award setiap enam bulan sekali.
a. Proses
Produksi & Distribusi PT. Coca-cola Amatil Indonesia Tbk.
Semua
produk yang dijual dan di distribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia
diproduksi di Indonesia yang dimulai dengan pemilihan raw materials dan
dilanjutkan dengan pemprosesan yang melalui berbagai tahap. (Ingredients
Preparations, Mixing, Washing, Filling & Capping, Coding, Inspection,
Packaging, dan Loading). Dan saat ini PT. Coca-cola Amatil Indonesia Tbk.
Memiliki10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Produk-produk
yang diproduksioleh PT. Coca-cola Amatil Indonesia Tbk. Diantaranya ;
1.
Coca-cola
(diet coke,coca-cola zero)
2.
Sprite
(sprite,sprite zero)
3.
Fanta
(strawberry,vitamin C, fruit punch, orange, blueberry)
4.
Frestea
(jasmine, green tea, apel-markisa-lemon)
5.
Minute
maid pulpy (orange, o’manggo, tropical)
6.
Schweppes
carbonat water
7.
Ades
mineral water
8.
Powerade
isotonic
9.
A&W
rootbeer drink
b. Proses
Produksi (manufacturing)
Minuman
Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen diproduksi dan berawal dari bahan
baku dengan pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan
yaitu:
1.
Tahap
pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup yang
terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi
"Coca-Cola" bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.
2.
Untuk
memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar
bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi(workers) pengawasan mutu
menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.
3.
Pemeriksaan
dan pengujian dilanjutkan. Perangkat dengan teknologi canggih membantu para
teknisi memeriksa berbagai segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga
kadar karbon dioksida (Co2), rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran
sirup diperiksa.
4.
Sirup
kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk
"Coca-Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga
kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian
mencicipi, memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan
seksama. Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida.
Pengawasan mutu yang amat ketat adalah alas an mengapa "Coca-Cola"
dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling sempurna.
5.
Rangkaian
botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng
sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir.
Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci
dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah
botol-botol tersebut siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di
dunia saat ini.
6.
Botol
demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis.
Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol
secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.
7.
Akhirnya,
botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau
dimasukkan kedalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan
produk-produk "Coca-Cola” menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang
menjual produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia.
4.
ANALISIS SWOT Perusahaan Coca-Cola
Strength yang dimiliki oleh Coca-Cola Company meliputi Brand Image dan
Brand Loyality yang sudah melekat kuat di masyarakat dan terbukti hingga
saat ini masih
menjadi pemimpin di pasar atau market leader. Formula rahasia produknya juga
tidak mudah ditiru oleh para pesaing yang menjadikan produk ini tetap memiliki
uniquenes tersendiri. Selain itu sistem distribusinya yang telah merambah
hampir keseluruh dunia tidak akan mudah untuk dikejar oleh competitor.
Produk-produk
baru yang terus menerus diluncurkan serta promosi yang gencar semakin
memperkokoh posisi The Coca Cola Company pada pasar minuman ringan, antara
lain:
Ø Menguasai pangsa pasar dunia
Ø Beroperasi hingga lebih dari 200 negara
Ø Memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600
produk minuman
Ø Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat
Ø Perusahaan minuman terbesar sedunia
Ø Sebagai inovator dalam industri soft drink
Ø Melakukan bottling investment dengan beberapa investee
Ø Mempunyai struktur organisasi yang sangat baik
Ø Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh
masyarakat sedunia
Ø Memiliki divisi di beberapa Negara
Ø Nomor 1 dalam penjualan minuman jus dan Nomor 1 dalam
penjualan minuman teh dan kopi
Ø Coca Cola memenangkan penghargaan untuk kategori
kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif.
Ø Perbedaan geografi perusahaan memberikan keseimbangan
Ø Memiliki social responsibilities yang sangat baik
Ø Net operating revenue tumbuh 4% menjadi $24.1 billion,
dan operating income tumbuh 4% menjadi $6.3 billion
Weakness Isu kesehatan mungkin salah satu permasalahan utama yang dihadapi
oleh produk Coca-Cola. Masalah kandungan kalori berlebih yang diantisipasi
dengan cara meluncurkan produk sugar free ternyata juga masih mendapat hambatan
dari adanya isu kesehatan mengenai pemanis buatan yang digunakan sebagai
pengganti. Selain itu
produk ini juga belum mulai beralih ke produk ramah lingkungan, sementara mulai
banyak minuman ringan yang memakai isu keseahatan dan lingkungan dalam kampanye
produk mereka.
Opportunity Pertumbuhan sebesar 7,5% yang terjadi pada pasar
minuman ringan non soda dan 8,5% pada air mineral kemasan merupakan
peluang yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Coca-Cola. Hal ini sudah
dilakukan dengan produknya yaitu Air mineral Ades dan produk minuman Isotonik.
Selain itu menurut data masih banyak pasar di wilayah Asia Tengah dan Afrika
yang tingkat konsumsi minuman ringan bersodanya masih rendah. Ini merupakan
Blue Ocean bagi pemasaran Coca Cola dimasa depan.
Peluang Perusahaan :
Ø Meningkatnya gaya hidup beberapa konsumen akan
softdrink
Ø Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah
karena luasnya jaringan
Ø Kerjasama dengan berbagai pihak contoh: mc.donal
Ø Pengembangan produk baru jenis makanan
Ø Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet
telah meningkat
Threat, Kompetitor baik tingkat domestic maupun level
International seperti Pepsi dan Cadbury merupakan ancaman yang patut
diwaspadai. Selain itu perubahan paradigma konsumen yang lebih health
conscious serta meningkatnya harga gula, packaging dan material lainnya
merupakan ancaman yang perlu ditanggulangi sedini mungkin.
Ancaman Perusahaan
1.
Banyak konsumen
yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi
2.
Di beberapa negara
seperti India melarang penjualan coca-cola
3.
Invasi AS ke Irak
yang mempengaruhi penjualan coca-cola
4.
Tingginya harga
bahan mentah
5. KELEMAHAN PERUSAHAAN
Ø Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi
pesaing dan memenuhi keinginan pasar.
Ø Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan
belum merambah ke sektor lain.
Ø Bagan struktur organisasi yang tidak mencakup semua
jabatan yang ada
Ancaman Perusahaan
1.
Banyak konsumen
yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi
2.
Di beberapa negara
seperti India melarang penjualan coca-cola
3.
Invasi AS ke Irak
yang mempengaruhi penjualan coca-cola
4.
Tingginya harga
bahan mentah
5.
Kesulitan mengatur
seluruh anak perusahaan sedunia
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan
salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia
.Coca-Cola memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The
Coca-Cola Company.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi
menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia Distribution (PT. CCAID). PT. CCAIB bertugas untuk
memproduksi minuman ringan (Soft Drink), sedangkan PT. CCAID yang bertugas
untuk memasarkan dan mempromosikan minuman ringan (Soft Drink) yang dihasilkan
PT. CCAIB. Perusahaan CCBI memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola
kelebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. PT.
Coca-cola Amatil Indonesia Tbk. Memiliki 10 pabrik pembotolan yang tersebar di
seluruh Indonesia. yaitu Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang,
Pandaan, Bali, Makassar, dan BanjarBaru.
Saatini, jumlah karyawan PT. CCAI sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk
Coca-Cola didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran
yang tersebar di seluruh Indonesia.